Create an Account CourseStreet Log in  Connect with Facebook
Home Blog

suci 1133 Blog

A GROUP WEBLOG FOR SIAPGAN SUCI 1133

« return

March 12, 2020

Panahan


Penafsiran, Sejarah, Metode, Perlengkapan, Berolahraga Panahanâ?? Panahan yakni berolahraga yang mengkhususkan ketenangan dan kemampuan busur serta panah. Ada 2 tipe busur yang dilombakan di Asian Permainan: busur recurve serta compound. Panahan dilombakan dalam no perorangan serta rombongan buat lelaki serta perempuan. Berolahraga ini kesatu kali dimasukkan dalam Asian Permainan VIII di Bangkok tahun 1978. Korea Selatan jadi negeri terkuat di cabang ini, dengan kemenangan di Asian Permainan IX New Delhi tahun 1982 serta belum tergeser hingga dikala ini.

Penafsiran Panahan
berikut ini artikel yang bersumbr dari resaja.com

Panahan awal mulanya yakni perlengkapan mencari serta melindungi hidup. Saat ini, panahan tercatat bagaikan cabang berolahraga yang dilombakan di Olimpiade.

Panahan yakni aktivitas mengenakan busur panah guna menembakkan anak panah. Bukti- bukti mengindikasikan panahan dibuka semenjak 5. 000 tahun kemudian. Awal mulanya, panahan dipakai dalam mencari saat sebelum tumbuh bagaikan senjata dalam peperangan serta lalu jadi berolahraga ketepatan.

Sejarah Panahan

Bermacam literatur mencerminkan kalau orang purbakala sudah mengerjakan panahan ialah mengenakan busur serta panah guna mencari serta buat melindungi hidup. Apalagi dari beberapa novel melukiskan kalau lebih dari 100. 000 tahun yang setelah itu suku Neanderathal sudah mengenakan busur serta panah. Ahli- ahli purbakala dalam ekskavasi di Mesir juga sudah mengejar badan seseorang prajurit Mesir Kuno yang menghadiri ajalnya sebab dimasuki anak panah.

Informasi mengindikasikan kalau peristiwa tersebut terjalin kira- kira 2100 tahun saat sebelum masehi. Dari beberapa novel juga mengemukan kalau sampai kira- kira tahun 1600 sehabis Masehi, busur serta panah adalahsenjata utama tiap- tiap negeri serta bangsa guna berperang.

Sampai kinipun masih ada suku- suku bangsa yang mempergunakan busur serta panah dalam penghidupan keseharian mereka, laksana: suku- suku bangsa di hutan- hutan daerah hulu sungai Amazone, suku- suku Veda di terpencil Srilangka, suku- suku Negro di Afrika, suku- suku Irian di Irian Jaya, suku Dayak serta suku Kubu Dari buku- buku serta keterangan- keterangan yang didapatkan hingga terdapat 2 kelompok berpengalaman yang mengantarkan 2 teori yang berbeda.

Yang kesatu berasumsi kalau panah serta busur mulai digunakan dalam peradaban insan semenjakâ?? masa mesolitikâ?? ataupun kira- kira antara 5000â?? 7000 tahun yang silam, lagi komentar kedua yakin kalau panahan lebih mula dari masa itu, ialah dalamâ?? masa paleolitikâ?? antara 10. 000â?? 15. 000 tahun yang kemudian.

Terlepas dari mana yang benar, hingga yang jelas kalau saat sebelum panahan menghadiri wujudnya bagaikan berolahraga laksana yang kamu tahu kala ini, nyatanya sudah melewati masa pertumbuhan yang panjang. Lewat peranan yang berbeda- beda, terdahulu panahan dipergunakan orang bagaikan fitur buat melindungi diri dari serbuan bahaya hewan liar, bagaikan fitur buat menggali makan, ataupun guna mencari, guna senjata perang serta baru lalu berfungsi bagaikan berolahraga baik bagaikan tamasya maupun prestasi.

Dari catatan sejarah bisa disalin kalau baru pada tahun 1676, atas prakarsa Raja Charles II dari Inggris, panahan mulai di anggap bagaikan suatu cabang berolahraga. Serta setelah itu tidak sedikit negara- negara beda yang juga memandang panahan bagaikan berolahraga serta tidak lagi bagaikan senjata guna berperang.

Pada tahun 1844 di Inggris diadakan perlombaan panahan kejuaraan nasional yang kesatu dibawah nama GNAS( Grand National Archery Society), terletak di Amerika Seirkat mengadakan kejuaraan nasionalnya yang kesatu pada tahun 1879 di kota Chicago.

Pertumbuhan Panahan di Indonesia tidak berbeda dengan sejarah panahan di dunia, begitu pula tidak seorangpun yang dapat meyakinkan sejak kapan insan di Indonesia mengenakan panahan serta busur dalam kehidupannya. Namun bilamana kita menyimak cerita- cerita wayang purwa misalnya, jelas kalau sejarah panah serta busur di Indonesiapun sudah cukup panjang, serta tokoh- tokoh pemanah laksana Arjuna, Sumantri, Ekalaya, Dipati Karno, Srikandi begitu pula Dorna bagaikan Coach panahan sering di dengar dalam cerita Mahabharata.

Jika PON I kamu gunakan bagaikan batas masa- masa masa kebangunan berolahraga Nasional, hingga Panahan telah turut ambil faktor dalam masa kebangunan Berolahraga Nasional itu. Dalam sejarah PON, Panahan adalahcabang yang tidak tidak sering kali diperlombakan, meski secara yang formal Persatuan Panahan Indonesia( Perpani) baru tercipta pada bertepatan pada 12 Juli 1953 di Yogyakarta atas prakarsa Sri Paku Alam VIII. Serta Kejuaraan Nasional yang kesatu bagaikan kompetisi yang terorganisir, baru diadakan para tahun 1959 di Surabaya.

Sri Paku Alam VIII berikutnya berprofesi bagaikan Pimpinan Universal Perpani hampir duapuluh 4 tahun dari tahun 1953 sampai tahun 1977. Dengan terjadinya Organisasi Induk Perpani, hingga tahapan kesatu yang dicoba yakni jadi anggota FITA( Federation Internationale de Tir A Lâ?? arc).

Organisasi Federasi Panahan Internasional yang berdiri sejak tahun 1931. Indonesia diterima bagaikan anggota FITA pada tahun 1959 pada konggresnya di Oslo, Norwegia. Semenjak dikala tersebut Panahan di Indonesia maju pesat, meski pada tahun- tahun kesatu pekerjaan Panahan melulu terdapat di beberapa kota di pulau Jawa saja. Saat ini boleh disebutkan kalau hampir di tiap- tiap penjuru tanah air, Panahan sudah mulai diketahui.

Dengan diterimanya bagaikan anggota FITA pada tahun 1959, hingga pada waktu tersebut di Indonesia di samping diketahui tipe Panahan tradisional dengan identitas menembak dengan style duduk serta instinctive, hingga diketahui pula tipe ronde FITA yang adalahjenis ronde Internasional, yang mengenakan alat- alat pertolongan luar negara yang lebih mutahir dengan style menembak berdiri. Serta dengan demikian tersingkap pulalah peluang buat pemanah Indonesia buat memungut bagian dalam pertandingan- pertandingan Internasional.

Bertepatan dengan tersebut mencuat permasalahan peralatan yang mesti ditanggulangi buat bisa mengambil faktor dalam pertandingan Internasional, pemanah kamu wajib memiliki perlengkapan yang mencukupi, biar bisa bersaing dengan lawan- lawannya secara berimbang. Realitasnya alat- alat ini sangat mahal biayanya serta sulit di bisa. Cuma beberapa pemanah saja yang bisa menunaikan harga alat- alat tersebut. Kondisi ini ialah perihal penghambat buat pertumbuhan berolahraga ini.

Buat mengatasi permasalahan ini, pada tahun 1963 Perpani membuat Ronde baru dengan nama Ronde Perpani. Pokok- pokok peraturan pada perpani pada dasarnya sama dengan ronde FITA, kecuali menimpa perlengkapannya yang digunakan serta jarak tembak dicocokkan dengan keahlian perlengkapan yang diciptakan di dalam negara. Menimpa peralatan Ronde Perpani ini diputuskan kalau melulu busur serta panah yang diciptakan serta dengan bahan dalam negeri yang boleh dipakai.

Dengan peraturan tadi 2 urusan yang berkeinginan dicapai, kesatu guna pemasalan belum diperlukan perlengkapan yang mahal, yangg mesti diimport, namun cukup alat- alat yang bisa terbuat di Indonesia. Kedua, Ronde Perpani mempunyai peranan guna mempersiapkan pemanah- pemanah kamu buat bisa mengambil faktor dalam pertandingan Internasional, tanpa menantikan tersedianya fitur yang mesti dibeli dengan harga mahal.

Untuk mereka yang teruji sukses meyakinkan kemampuannya melewati ronde Perpani, diberi kesempatan mengenakan peralatan Internasional. Sebaliknya Ronde Tradisional dengan identitas dilaksanakan dengan style duduk serta instinctive, susah memungut sumber pemanah langsung dari ronde Tradisional, karena perbedaan- perbedaan yang sifatnya prinsipil tadi.

Setelah itu dengan terdapatnya 3 ronde panahan tersebut, Perpani menata waktu guna kejuaraan nasional inilah ini: Tiap tahun genap diadakan Kejuaraan Nasional guna Ronde Perpani serta Ronde Tradisional, lagi pada tahun ganjil diadakan Kejuaraan Nasional guna ronde FITA.

Kebijaksanaan ini yakni dalam hubungannya dengan peraturan dari FITA yang mengadakan Kejuaraan Dunia pada tiap- tiap tahun ganjil. Sehingga Kejuaraan Nasional Ronde FITA itu dimaksudkan guna persiapkan serta memilah seluruh pemanah Indonesia yang bakal diterjunkan ke kejuaraan Dunia. Sebaliknya pada PON diperlombakan ketiga ronde sekalian.
Posted by      om k. at 8:07 AM WIB

Comments:

Want to post a comment? Please Log in or Create an Account.

 Copyright © 2007-2016 om kang. All rights reserved.